Kamis, 21 Juli 2011

Antara Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan

Mari... Merenung Sejenak...

Tentang Ilmu dan Al-Qur'an. Maka, Tak salah jika nanti kita benar-benar sadar bahwa semua yang kita pelajari selama ini adalah Ilmu-nya Al-Qur'an. yup. Semuanya.

•    Teori Relativitas Waktu dikemukakan oleh Albert  Einstein pada abad 20. Sementara itu, pada abad 7 sebuah ayat dalam Al-Qur’an seolah-olah telah mengisyaratkan ini, “ Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan itu) naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya seribu tahun menurut perhitungan engkau”. (QS.32:5)



•    Menurut teori Big Bang, sekitar 13,7 miliar tahun silam alam semesta berasal dari satu titik tunggal yang padu, kemudian meledak. Dan 2,5 miliar tahun silam, kehidupan di bumi bermula di air, tepatnya di laut. Sebuah ayat seolah-olah mengisyaratkan ini, “ Sesungguhnya langit dan bumi itu keduanya adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan keduanya. Dan dari air kami mulakan segala kehidupan”. (QS.21:30)

•    Menurut teori Expanding Universe yang dikemukakan pada abad 20, alam semesta ini terus-menerus meluas. Sementara itu, belasan abad sebelumnya sebuah ayat seolah-olah telah  mengisyaratkan ini, “Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan Kami dan sesungguhnya Kami-lah yang meluaskannya”. (QS.51:47)

•    Ptolemeus menganggap tata surya ini bumi-sentris (150 M), sedangkan Copernicus menganggap matahari-sentris (1543 M). Ternyata, bumi dan Matahari beredar. Sebuah ayat seolah mengisyaratkan ini, “Dan Matahari itu beredar di tempat peredarannya”. (QS.36:38)

•    Atmosfer bumi terdiri dari tujuh lapis dan tiap-tiap lapis mempunyai peranan tersendiri . Sebuah ayat, seolah-olah mengisyaratkan ini, “Maka Dia jadikan tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya”. (QS.41:12)

•    Besi (Fe) tidak dihasilkan di bumi, tetapi diturunkan ke bumi melalui meteor, yang berasal dari bintang-bintang yang meletup. Sebuah ayat seolah-olah mengisyaratkan ini, “Dan kami turunkan besi, yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia”. (QS.57.25)

•    Setiap detiknya, kadar air yang menguap sekitar 16 juta ton. Angka ini sama dengan kadar hujan yang turun dalam sedetik. Sebuah ayat seolah-olah mengisyaratkan ini, “Dan Dia menurunkan air dari langit dengan kadarnya (QS. 43:11).” Diketahui pula bahwa air hujan berasal dari air laut yang asin. Lagi-lagi sebuah ayat seolah-olah mengisyaratkan ini, “Apakah engkau yang menurunkannya dari awan atau Kami yang menurunkannya? Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan ia asin (QS. 56:69-70).”

•    Bukan lebah jantan, melainkan lebah betinalah yang membuat sarang dam mencari makan. Dua ayat dalam surat An-Nahl atau Surat Lebah (QS. 16: 68-69) seolah-olah mengisyaratkan ini. Dimana ayat-ayat tersebut menggunakan kata kerja femina, berkisah tentang lebah yang membuat sarang dan mencari makan.

•    Kehidupan di dalam rahim memiliki tiga tahapan, yaitu pre-embrionik, embrionik, dan janin. Sebuah ayat seolah-olah mengisyaratkan ini, “Dia menjadikan engkau dalam perut ibu engkau, kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan.” (QS. 39:6)

(di-copy dari sebuah ‘lampiran’  buku karya Ippho Santosa berjudul “7 Keajaiban Rezeki”)

Al-Qur’an memang tiada banding. Kedahsyatan kata-katanya tak satupun dapat menandingi, Bahasanya mengungkapkan segala keindahan dan kebesaran tiada tara milik-Nya. Semakin jelaslah, Al-Qur’an itu bukanlah buatan manusia, bukan pula buatan seorang Muhammad. Melainkan buatan Yang maha mencipta, Yang maha Mengatur, Yang Maha Menabur Rezki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar